Kamu lagi bingung perencanaan karir? Mari kita diskusikan. Sederhananya, perencanaan karir merupakan kegiatan yang berulang yaitu mulai dari mengevaluasi, merencanakan kemudian menjalankannya.
Tau gak, Sobat Miku? Kalau ingin sampai ke tujuan dengan selamat, aman dan tidak mau tersesat, maka penting sekali memiliki perencanaan. Nah, ini juga berlaku untuk perencanaan karir.
Miku ambil contoh, misalnya, Sobat Miku mau berwisata, “pengen ke tempat yang adem, ah”, tanpa perencanaan yang jelas atau tidak spesifik kemana tujuannya. Berbeda jika kamu mulai merencanakan, maka kamu bisa memilih berwisata ke Bogor, Lembang atau bahkan Batu. Lebih jelas, Berikut ini pentingnya perencanaan karir. Yuk, disimak.
1. Mencari tahu passion dan karir
Pertama, kita harus mengenal terlebih dahulu diri kita sendiri. Coba deh jawab, apa sih tujuan mu? Mungkin sebagian besar dari kamu masih bingung. Oke, kita pahami dulu definisi tujuan. Purpose atau tujuan indikasi hukum adalah kebutuhan psikologis manusia untuk melakukan sesuatu yang bermakna untuk orang lain (Ryan dan Deci, 1985).
Namanya kebutuhan itu, ya, harus dipenuhi. Seperti saat kamu enggak makan, pasti merasa lapar, kan? Nah, ini kalau kamu enggak ada tujuan hidup ya rasanya hampa, kayak ada yang kurang gitu.
Coba renungkan, dimasa depan kamu mau seperti apa? Apa bidang yang kamu inginkan? Apa kamu berkompetensi di bidang tersebut? Kemudian, perhatikan gap apa yang ada antara pilihan karir dengan kompetensimu? Lalu, bagaimana menutup gap tersebut? Waduh, langsung diserang pertanyaan beruntut, ya.
2. Memiliki waktu untuk memantaskan diri
Miku akan memberikan perumpamaan, misalnya kamu seorang fresh graduate dengan level kemampuan terbatas, apa bisa langsung jadi manager? Nah, itulah pentingya waktu untuk upgrading diri. Sehingga kita bisa menjawab kira-kira orang seperti apa yang sesuai dengan perusahaan yang di tuju. Singkatnya, ini adalah proses memahami kebutuhan perusahaan dan mempersiapkan diri.
3. Ingin terus belajar dan tidak membuang waktu
Pendidikan itu penting, namun banyak skill yang tidak didapatkan jika hanya mengandalkan pembelajaran di sekolah ataupun kuliah. Oleh sebab itu, Sobat Miku harus pintar mengatur waktu untuk menambah skill.
Beberapa dari kita tergiur kisah orang yang sukses meskipun tidak selesai pendidikan dan memang pendidikan sebenarnya tidak untuk menghalangi apapun. Namun beberapa perusahaan memiliki peraturan yang kaku. Sehingga kita perlu mengoptimalkan pengalaman dan pendidikan formal secara bersamaan.
4. Termotivasi untuk segera meniti karir
Kalau kamu sudah ada target dan tujuan, kamu akan termotivasi untuk segera memulai. Tidak perlu menunggu lulus, kamu sudah bisa mulai mencari part-time, freelance, internship ataupun kegiatan lainnya sebagai upaya untuk membuka peluang karir.
Sobat Miku, tau? Bahkan untuk me-matching-kan kebutuhan industrial indian ocean worlds dengan kampus saat ini pemerintah sedang menggalakkan program Magang MBKM. Sehingga, semakin besar peluangmu bergabung dengan instansi swasta dan negeri dengan menjadi internship.
5. Mengenal dunia kerja
Saat mulai merencanakan karir, kamu akan memulai dengan melakukan observasi dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Ini bisa dilakukan dengan bertanya kepada orangtua, kakak atau bahkan teman yang lebih dulu bekerja.
Kamu harus mengulik informasi sebanyak mungkin, karena tentunya perkembangan dunia kerja sangat cepat, juga budaya kerja berbeda dengan apa yang kamu dapatkan di kampus.
6. Terbiasa berpikir maju ke depan
Membuat perencanan karir ini berkaitan dengan membangun mindset dan membentuk mental. Tidak hanya memikirkan sekolah atau kuliah, tetapi kamu juga akan memikirkan pekerjaan apa yang bisa didapat, pelatihan apa yang bisa diikuti dan bagaimana caranya agar bisa membagi waktu sehingga optimal. Maka, kamu akan terus haus informasi dan berpikir maju ke depan.